Mari kencan dengan tidak elegan

Mari kencan dengan tidak elegan.

Melanggar semua anjuran dan artikel di internet tentang panduan kencan ideal.

Mari memakai baju seadanya, bergaya alakadarnya, sambil makan pala pendem yang kita bawa dari rumah. Mari duduk di tepi jalan, berbagi sepanci kolak kacang hijau atau nongkrong lucu sambil menyeruput jamu gepyok, sari gadung, ataupun beras kencur.

Mari kencan memakai vespa tua, lupa membawa mantel saat awan mendung bergelayut manja. Mari pulang kehujanan, basah kuyup sepanjang perjalanan. Aku ingin disambut omelan ibumu, yang katanya lebih pedas dari mie petir level 666.

Mari kencan dengan tidak elegan, bertemu Pol-PP yang memergoki kita saat berduaan. Keliling kota panas-panasan sampai masing-masing dari kita bau asap kendaraan. Temani aku jajan buku, temani aku membanding-bandingkan barang diskonan.

Mari mengunjungi pasar malam, berdebar ketakutan sewaktu dekat tong setan. Kecopetan. Kehabisan bensin. Sampai vespa mogok tengah malam dan nggak ada yang bisa benerin.

Mari kencan dengan tidak elegan, lalu biarkan aku mencintaimu dalam segala ketidakberuntungan. Sebab aku sudah memilih untuk mencintai semuamu, dalam lantang dan diam, membanggakan dan memalukan.

Tinggalkan komentar